Selamat
Pagi rekan dan sobat semua, pada kesempatan yang indah ini saya akan memberikan
informasi tentang survey dari Kemenpan – RB tentang kinerja ASN/PNS, yang saya
ambil dari laman jpnn.com langsung saja berikut ini beritanya
Pihak
Kemenpan-RB baru-baru ini merilis hasil survey mengenai kinerja ASN/PNS di
seluruh indonesia. Hasilnya masih sangat jauh dari harapan PNS yang mempunyai
kinerja sesuai harapan baru 40%.
Ternyata, hanya 40 persen pegawai negeri sipil
(PNS) yang memiliki keahlian dan kecakapan tertentu dalam bekerja.
Sementara, 60 persen sisanya hanya pandai
kemampuan administrasi.
Data tersebut didapat melalui hasil survei yang
dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Apartur Negara Reformasi
dan Birokrasi (Kemenpan RB).
“Banyak saat ini ASN yang tidak memiliki
spesifikasi keahlian tertentu, ini menjadi perhatian kita,”ujar Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi Asman Abnur ditemui
wartawan dalam kegiatan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unand di Kryiad Bumiminang
Hotel, Rabu (14/9).
Karena kondisi itu, saat menjalankan pekerjaannya,
banyak hal yang tidak diketahui oleh ASN tersebut.
Selain itu saat berada di kantor, ASN juga kerap tidak
berinovasi dan menciptakan gagasan terbaru dalam bekerja.
Untuk kedepan Kemenpan RB melakukan perekrutan ASN
atau PNS yang betul-betul memilki spesifikasi kehalian tertentu.
Selain itu perekrutan yang dilakukan juga
harus disesuaikan dengan kebutuhan di instansi tertentu
Misalnya Kementerian Pertanian membutuhkan tenaga
pertanian, maka harus ditempatkan orang yang ahli di bidang pertanian
didalamnya. “Jadi Proses rekrutmen kedepan harus diperbaiki,” ujarnya.
Katanya, salah satu cara agar penempatan ASN itu
sesuai dengan kemampuannya, Kemenpan RB akan memberikan perlakukan khusus
terhadap mahasiswa yang lulus dengan nilai tertinggi atau cumlaude.
“Mereka yang cumlaude itu nantinya akan jadi
prioritas kita,” tukasnya.
Jika itu sudah dilakukan, para ASN yang ada di
Indinesia akan mampu bersaing di kancah internasional, karena Indonesia bukan
bersaing dengan Negara kecil dari segi kemampuan sumberdaya manusianya
melainkan juga bersaing dengan Negara besar
“Jadi ASN Indonesia harus bertaraf internasional,”
tukas Asman Abnur.
Pihaknya juga berusaha agar proses perekrutan
ASN harus lebih bagus sehingga ASN yang ada nantinya memiliki inovasi,
ide, gagasan dan mampu menciptakan pekerjaan buat dirinya serta anak buahnya.
“Ketika mereka sudah berada di kantor, mereka sudah
mengetahui apa yang mereka kerjakan,” ujarnya.
Ia juga menekankan agar ASN yang ada tidak boleh
kalah dengan pegawai swasta seperti pegawai bank.
Karena dari survey yang dilakukan kinerja ASN jauh
kalah dibandingkan dengan pegawai swasta.
“ASN tidak boleh kalah dengan pegawai swasta,”
ujarnya.
Dari data yang didapat sejumlah media masa di
Kemenpan RB, hingga Desember 2015, tercatat sebanyak 4.498.643
jumlah PNS di Indonesia.
Dari data tersebut, sebanyak 20,94 persen
para PNS tersebar di pegawai instansi pemerintah pusat, dan 79,06 persen
merupakan PNS yang bekerja di pemerintah daerah.
Sementara sebanyak 476.574 PNS menduduki jabatan
struktural, 2.300.350 PNS menduduki jabatan fungsional tertentu. Dari jumlah
itu, 1.678.966 orang diantaranya merupakan guru.
Jabatan lainnya,yakni perawat, dosen, bidan,
penyuluh pertanian, dokter, penyuluh KB, dan lainnya.
Di sisi lain PNS yang menduduki jabatan fungsional
umum tercatat sebanyak 1.721.719 orang.
Sebanyak 430.026 orang diantaranya merupakan staf
atau administrasi umum, 147.087 orang tenaga kependidikan.
Jabatan lainnya terdiri dari pengolah data atau
operator komputer, pengelola keuangan, tenga kesehatan, penganalisis, dan
lainnya.
Dari total jumlah PNS atau ASN yang ada di
Indonesia tersebut bari 40 persen yang memiliki kecakapan dan keahlian tertentu
di bidangnya.
Untuk itu, Menpan RB berharap agar ASN dapat
bekerja maksimal dan mampu berinovasi serta memberi gagasan dalam kinerja yang
dilakukan.
Sementara itu, dari data yang didapat, dalam waktu
lima tahun kedepan 2015-2020, Sebanyak 752.271 Pegawai Negeri Sipil (PNS)
akan pensiun.
Sementara itu Pengamat Pemerintahan Rusdi Lubis
mengatakan, banyaknya PNS yang tidak berinovasi menjadi persoalan yang sangat
ruwet.
Ia menilai hal itu terjadi karena banyak PNS atau
ASN yang bertugas tidak di bidang yang semestinya dia berada. kondisi itu
terjadi bisa saja disebabkan oleh buruknya sistem perekrutan yang dilakukan.
"Mungkin perekrutan yang dilakukan tidak
sesuai dengan kaidah yang benar, makanya banyak PNS yang tidak
berinovasi,"ujarnya.
Untuk itu yang harus dilakukan kata Rusdi Lubis,
unsur pimpinan itu harus melakukan pembinaan terhadap PNS yang tidak mampu
berinovasi tersebut agar dapat bekerja maksimal.
Selain itu unsur pimpinan juga harus berani
memberikan penghargaan bagi PNS yang berkinerja sangat baik.
Selain itu unsur pimpinan juga harus tegas
memberikan sanksi terhadap PNS yang melanggar aturan atau berkinerja
malas.
Jika hal itu dilakukan maka semangat kerja
para PNS yang ada akan semakin tinggi dan dengan sendirinya mereka akan
akan berinovasi dengan sendirinya.
Semoga bermanfaat ya sobat semuanya,……