Aug 22, 2016

Belajar Berpidato dengan Metode Reality Show

Salam sejahtera rekan rekan guru sekalian, pada postingan saya kali ini saya akan membagikan salah satu metode belajar berpidato yang menyenangkan bagi siswa Sekolah Dasar yaitu dengan "metode reality show".



Berbicara merupakan cara berkomunikasi di antara sesama manusia. Guru perlu melatih dan membiasakan siswa berbicara di hadapan banyak orang. Seperti yang dijelaskan Halida Mutiah dalam buku Ruang Belajar, metode reality show berikut ini dapat digunakan untuk melatih siswa berani berpidato atau berbicara di hadapan publik.
 
Persiapan :

1. Ruang kelas, kertas, dan alat tulis

2. Guru meminta siswa untuk membuat sebuah naskah pidato dengan tema bebas. Guru juga dapat memberikan beberapa contoh naskah pidato sebagai referensi siswa dalam menyusun pidatonya sendiri.


Cara menerapkan :


Pertama, guru mengajak siswa untuk menghayati teks pidato yang telah dibuatnya. Peserta didik diharapkan sudah mampu membawakan pidato tanpa teks di pertemuan selanjutnya. Guru membuat kertas undian yang berisi nama seluruh siswa. Siswa akan tampil berpidato secara bergiliran sesuai urutan undian. Pendidik meminta setiap peserta didik untuk membuat kertas nilai bertuliskan angka 100, 95, 90, 85, 80, 75, 70, 65, 60 dan 50.


Kedua, mereka diminta menilai pidato yang dibawakan oleh masing-masing peserta didik. 
Catatan: guru mengingatkan peserta didik untuk menilai secara objektif. Artinya, penilaian yang dibuat bukan berdasarkan kedekatan hubungan pertemanan, melainkan pada kualitas pidato yang disampaikan guru bertugas sebagai pembawa acara dan siswa yang tidak maju ke depan kelas adalah penonton.


Ketiga, guru mengajak siswa untuk menciptakan suasana kelas yang seru dan menyenangkan, dengan membayangkan bahwa kelas tersebut merupakan studio televisi yang menjadi tempat digelarnya acara reality show. Peserta didik boleh bertepuk tangan jika isi pidato mengesankan. Sebelum siswa berpidato, guru mengajak siswa yang menjadi penonton untuk memberikan mantra aba-aba berupa: “lampu, kamera, action!”, berikut gerakan khasnya. Setiap siswa yang menjadi penonton memberikan nilai untuk siswa yang tampil di hadapan kelas. Nilai akhir akan diambil berdasarkan rata-rata nilai yang diperoleh.

Sumber : (http://edupost.id

Demikian postingan saya kali ini, semoga bermanfaat.....